Bunda Harus Tau
Ini Tanda-tanda Seorang Istri Durhaka Kepada Suami
HUBUNGAN suami istri tidak selamanya mulus. Perselihan antara suami istri merupakan bumbu penyedap untuk lebih berwarna.
Kadangkala, pekerjaan rumah semisal mengurus anak membuat Bunda lelah dan melampiaskan kekesalan itu kepada suami.
Lalu dalam kelehan itu tampa sadar Bunda mungkin membentak atau meninggikan suara saat ibu berkomunikasi dengan suami.
Tahukah Bunda apa hukumnya meninggikan suara kepada suami?
Menurut hadis diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, berkata kasar dan jelek kepada suami adalah bentuk kefasikan.
Mencela atau memaki, sebagaimana hadis dari Abdullah bin Mas'ud di riwayat lain, tidak termasuk karakter seorang mukmin.
Bunda, sebagai tulang punggung keluarga, sudah sepantasnya suami dilayani dengan dan tidak diperlakukan kasar.
Saat suami lelah mencari nafkah, istri harus bersikap lemah lembut dalam menyambut kepulangannya.
Kelembutan istri menjadi salah satu penawar bagi suami dan istri harus selalu bersyukur atas nafkah yang di peroleh suami.
Rasulullah SAW bersabda:
"Karena mereka tidak mau mengakui kebaikan suaminya dan tidak bersyukur kepada suaminya, tidak berterima kasih dengan apa yang telah suami berikan, dan karena kesalahan sepele suami lalu istri berkata, 'Tidak pernah aku dapat kebaikan apa pun darimu'.”
Jika suami menemukan akhlak buruk pada istri, suami harus menasehati dan mengingatkannya.
Mesti istri tetap memperlakukanmu dengan buruk, suami tidak boleh mendiamkan istrinya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Seorang Muslim tidak halal mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari."
Karena itu, istri harus menghormati suami. Biarpun pada saat itu ibu sedang di mood buruk. Melayani suami adalah kewajiban istri.
Ketaatan istri kepada suami menjadi sebuah keutamaan yang disabdakan Rasulullah SAW yang diriwatkan oleh Imam at-Tirmidzi:
Ada sosok yang lebih pantas untuk bersujud di hadapannya, maka niscaya kepada suamilah seorang istri itu dituntut bersimpuh.