Hadist dan Ayat Tentang Larangan Perayaan Tahun Baru

Net
Ilustrasi.

SEURAMOEACEH.COM – Tinggal hitung jam menuju pergantian tahun 2020 ke 2021. Tentunya pada malam tersebut orang-orang merayakan baik dengan cara membakar marcon atau kembang api, meniup trompet, bahkan jalan raya macet.

Lalu bagaimana dalam Islam, apakah perayaan tahun baru boleh dirayakan oleh umat Islam? Berikut kumpulan ayat Al-Qur’an serta hadist.

Apabila kita merayakan tahun baru yakni dengan meniup trompet, foya-foya, dan lain sebagainya. Maka kita adalah kaum tersebut, ialah kafir. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." HR. Abu Daud no. 4031, dishahihkan oleh Al Albani.

Selain itu, kiamat tidak akan terjadi sebelum umat Nabi Muhammad SAW meniru atau menyurai kafir. Salah satunya, jikalau kita merayakan tahun baru, maka kita adalah salah satu tanda yang Rasulullah sabdakan.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta." Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah SAW, Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi? Beliau menjawab, selain mereka lantas siapa lagi?" (HR. Bukhari No. 7319).

Tak hanya itu, dalam Al-Qur’an Allah SWT menegaskan bahwasannya Allah SWT melarang kita mengikuti atau menyurapai atau mengikuti perayaan hari raya orang musyrik.

Dalam surah Al-Furqan ayat 72, Allah SWT berfirman:

"Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kepalsuan, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya."