FPI Nagan: Di Rezim Ini Hidup Petani Kian Susah
SEURAMOE
SUKA MAKMUE – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela
Islam (DPW FPI) Nagan Raya Neldi
Isnayanto menilai, kehidupan petani di rezim ini semakin susah. Untuk memperoleh
bahan kebutuhan saja, petani mendapat kendala.
BACA JUGA:
Seperti dialami Junaidi, seorang pentani asal Keude Linteung Kecamatan Seunagan Timur Nagan Raya yang ingin membeli solar untuk kebutuhan hand tracktor pribadi, tapi pihak SPBU menolaknya dengan alasan tidak memiliki izin usaha.
“Padahal pemilik hand tracktor ini tidak semua
mengusakan jasa garap lahan sawah, tetapi lebih kepada menggarap sawah milik
pribadi dan keluarga,” kata Neldi kepada Seuramoe Minggu (20/01/2019).
Kejadian ini menurut Neldi menunjukan pemeritahan telah
gagal merumuskan sistem aturan penjualan BBM sehingga menutup ruang gerak
petani dan pengusaha kecil di pedesaan.
Sementara Junaidi sebagai mana dikutip Ketua FPI Nagan
Raya meminta pemerintah untuk mengambil kebijakan yang memihak rakyat kecil: “Kami
rakyat lemah tidak sanggup mengikuti aturan yang seperti ini," ungkap
Junaidi.
Hingga berita ini diturunkan, Seuramoeaceh.com belum
berhasil meminta tanggapan pihak SPBU dimaksud Junaidi. (*)