Erosi Krueng Susoh, Abdya Ancam Rumah dan Kebun Warga

Erosi Krueng Susoh, Abdya Ancam Rumah dan Kebun WargaSEURAMOE | JULIDA FISMA
Kondisi Erosi Krueng Susoh, Abdya. Sabtu (18/7/2020)

SEURAMOE BLANGPIDIE - Erosi krueng Susoh, Kecamatan Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) kondisinya kian mengkhawatirkan, pasalnya tanah-tanah disepanjang aliran sungai sudah terkikis oleh air akibat cuaca hujan yang ekstrim akhir-akhir ini.

Dikhawatirkan jika erosi tidak segera diantisipasi, pengikisan tanah-tanah di sepanjang aliran sungai yang dimaksud akan mengancam badan jalan, rumah dan kebun serta sawah milik warga.

Hal tersebut disampaikan Keuchik Gampong Cot Jeurat, Kecamatan Blangpidie, Irwandi kepada wartawan Sabtu (18/7/2020).

"Akibat pengikisan tanah oleh air sungai, jarak antara sungai dengan badan jalan, rumah, kebun dan sawah warga sudah semakin dekat," ungkap Irwandi

Irwandi juga menambahkan untuk mengantisipasi meluapnya air sungai ke badan jalan dan pemukiman rumah warga, dirinya mengaku sudah membangun talud dengan anggaran dana desa. Namun, sekitar awal tahun 2020 talud tersebut patah akibat derasnya pengikisan air sungai.

"Talud pengaman banjir sudah kita bangun dengan dana desa sepanjang 1.100 meter, tetapi karena hujan lebat arus sungai menjadi deras sehingga mengikis tebing, dan akibatnya talud ambruk," tutur Irwandi yang dibenarkan oleh warga lainnya.

Irwandi berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk berupaya bisa membantu mengatasi masalah ini.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya Khairuddin, dia mengatakan hampir setiap kali air sungai meluap naik ke badan jalan akibat hujan lebat, tanah di bibir sungai semakin terkikis.

"Hampir setiap hujan deras air sungai naik, selalu tebing tanah jatuh ke sungai, kondisi ini sangat mengkhawatirkan bisa mengancam rumah, kebun dan sawah warga" imbuhnya.

Dirinya juga mengharapkan hal yang serupa, agar pemerintah daerah bisa membangun talud dari batu gajah di sepanjang titik-titik yang rawan erosi air sungai di gampong cot jeurat.

"Kami berharap kepada pemerintah kabupaten untuk membangun sekitar lebih kurang 1 kilometer talud batu gajah untuk pengaman tebing, agar air sungai tidak lagi mengancam rumah, kebun dan sawah milik kami masyarakat," demikian pintanya.(*)

Halaman:12

Komentar

Loading...