Diduga Kecamatan 'Sunat' Dana Pemilihan Tuha Peut di Nagan Raya
SEURAMOE SUKA MAKMUE - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya melaksanakan pemilihan Tuha Peut Gampong atau BPD secara serentak di 222 desa yang ada di 10 kecamatan yang ada dikabupaten tersebut.
Namun pelaksanaan pemilihan tuha peut, yang simulai sejak 22-30 Desember 2019 tersebut menuai banyak kontroversi, salah satunya terkait alokasi anggaran pemilihan yang diduga dilakukan pemotongan oleh pihak kecamatan.
“Ada anggaran yang dipotong dari pihak kecamatan sebesar satu juta rupiah, kata mereka untuk biaya pengawasan pemilihan disetiap gampong, bukannya mereka setiap turun ke gampong sudah ada uang dari pemerintah dan itu memang kewajiban mereka," kata salah satu aparat gampong di Nagan Raya yang tidak ingin disebut namanya.
Sementara itu, Kabid Perberdayaan Masyarakat DPMGP4 Nagan Raya Fafi Agusrizal yang dihubungi Seuramoeaceh.com, Jumat (27/12/2019) menjelaskan jika dari total anggaran 6 juta tersebut dialokasikan untuk, ATK sebesar Rp 350.000,
Cetak spanduk/surat suara/ID panitia sebesar Rp 1.700.000, penyiapan tempat dan perlengkapan sebesar Rp 200.000, makan minum sebesar Rp. 550.000, honorium pengawasan kecamatan sebesar Rp 1.000.000 dan honorium panitia pelaksanaan sebesar Rp 2.200.000.
"Itu estimasi penggunaan dana pemilihan Tuha Peut dan Itu hasil kesepakatan bersama kecamatan. Dan disesuaikan dengan masing-masing kecamatan dan gampong," katanya saat menjawab pertanyaan seuramoeaceh.com melalui telpon seluler, Jumat (27/12/2019).
Sementara itu, salah seorang camat yang dihubungi Seuramoeaceh.com, mengaku tidak setuju dengan kalimat dipotong oleh pihak kecamatan.
"Saya sangat tidak setuju bila ada oknum yang menyatakan kami (Pihak Kecamatan-red) melakukan pemotongan satu juta," kata Halaina.
Ia nemambahkan, jika semua ketentuan yang dijalankan setiap desa, merupakan kesepakatan dari musyawarah bersama dan sesuai dengan petunjuk penggunaan anggaran dana desa tentang pemilihan Tuha Peut Gampong dari DPMGP4, dan tidak ada pemotongan.(**)