Cut Man : Rehap Irigasi, Pemkab Nagan Harus Cari Solusi Lain
SEURAMOE SUKA MAKMUE –
Penutupan irigasi yang direncanakan akan dilakukan sejak 1 juli hingga 1
Desember 2019 mendatang untuk perbaikan dinilai tidak efektif dan dapat membuat
perekonomian masyarakat di Nagan Raya memburuk.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPRK Nagan Raya T Cut Man,
saat dimintai tanggapan terkait penutupan total irigasi tersebut.
Menurutnya, seharusnya pemerintah harus memikirkan cara agar
masyarakat tetap dapat mendapatkan air untuk menaman padi.
“Seharusnya pemerintah harus ada solusi lain, baik itu
ditutup secara bertahap, jangan sekaligu kayak gini, bisa-bisa ada masyarakat
yang kelaparan,” jelasnya.
Cut Man mengatakan jika kebanyakan masyarakat Nagan Raya
merupakan petani dan ada yang bergantungan hidup dengan padi.
“Bagaimana dengan masyarakat yang memang hidup karena padi,
kita ini masyarakat pedesaan pasti tahu kondisinya, seharusnya pemerintah ada
solusi, lebih baik tidak dibangun dari pada masyarakat akan ada yang kelaparan,”
tandasnya.
Terkait saran pemerintah agar masyarakat merubah tanaman komudini dari padi menjadi jagung juga di nilai tidak menjamin masyarakat bisa menghidupi keluarganya.
Pasalnya, pemasaran jagung dan padi sangat jauh berbeda,
dimana jika padi sudah tahu pasar yang akan menampung atau membeli, sedangkan
jagung siapa yang akan menjamin dibeli.
“Kita ada puluhan ribu haktar sawah, kalau semua tanam
jagung siapa jamin ditampung, apa pemerintah Nagan Raya menjamin tanaman
masyarakat akan dibeli,” tanyanya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah lebih bijak dalam melakukan sesuatu hal, apalagi untuk pembangunan juga harus memperhitungkan keadaan dan kondisi masyarakat.
“Saya rasa ini pogram gegabah, imbasnya nanti masyarakat,
jika itu terjadi saya akan bersama masyarakat menuntun mereka,” tutup Cut Man.(*)