Bila di Ganggu, Mujahid 212 Asal Aceh Siap Melawan
SEURAMOE JAKARTA – Para Mujahid 212 asal Provnsi Aceh mengingatkan para pihak untuk tidak mencoba-coba merusak pergerakan Islam melalui Aksi Reuni Mujahid 212 besok, Minggu (02/11/2018).
Hal itu di sampaikan dalam pernyataan sikap bersama yang dibacakan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (DPW-FPI) Nagan Raya Neldi Isnayanto di Markas Besar FPI Pentaburan Jakarta, Sabtu (01/12/2018).
Mereka menyatakan telah menghibahkan diri untuk menjaga kecucian dan kemurnian bendera Tauhid. Para peserta Aksi Reuni Mujahid 212 dari Bumi Serambi Mekkah juga bersumpah siap melawan bila diganggu.
“Dengan menempatkan gambar rencong tampa sarung dibawah kalimat Tauhid, itu berarti kami telah siap tempur melawan musuh musuh yang mencoba menghalangi pergerakan Islam,” kata Neldy.
Pun demikian tambah Neldy, Islam yang mengedepankan nilai-nilai universal sebagai rahmatan lil alamin, sangat menghargai keberagaman, toleransi dan kerukunan. Sepanjang umat Islam tidak diganggu Islam pun tidak menganggu mereka.
“Dalam kontek beragama, Al Quran dengan tegas telah menyatakan, lakum dinukum waliyadin” kata Neldy kepada Seuramoe, Sabtu (01/12/2018)
Dalam pernyataan sikap itu, para Mujahid 212 dari Tanou Rincoung membentangkan bendera Tauhid berwarna merah dengan tulisan putih serta gambar rencong tampa sarung. (*)