Pro-Kontra Pembelian Pesawat
Begini Tanggapan Mahasiswa S3 UIN Ar Raniry Banda Aceh

SEURAMOE BANDA ACEH – Polimik terhadap kebijakan Plt Gubernur Aceh membeli pesawat Perintis N217 terus bergulir. Banyak mendukung, tidak sedikit pula menentangnya.
Bila Wapresma UIN Ar Raniry Banda Aceh, Luqmanul Hakim dengan tegas menolak pembelian pesawat. Tidak demikian dengan Samsuardi, mahasiswa semester akhir program doktor universitas tersebut
Samsuardi menilai, kebijakan Plt Gubenur membeli pesawat sudah tepat, karena dengan adanya pesawat akan membuka keterisolasian kawasan.
“Pesawat itu akan membuka akses koneksi lintas wilayah dan memberikan koneksi cepat antara satu daerah dengan daerah lain,” kata Samsuardi kepada Seuramoeaceh.com, Minggu (15/12/2019).
Ia optimis, dengan adanya pesawat itu akan memancing minat investor untuk menanamkan ivestasi di Aceh. Dengan demikian perekonomian warga akan meningkat.
“Semoga ini akan menjadi kebijakan yang baik untuk iklim bisnis dan akan membuka isolasi daerah," ungkapnya.
Selain itu, kehadiran pesawat perintis juga dinilai akan mampu mengatasi sepinya penerbangan di Aceh yang berjalan hanya dilima bandara dengan frekuensi terbatas, antara 1-2 flight per minggu.
Sementara penerbangan lain lebih banyak menjadikan Bandara Kuala Namu Medan sebagai penghubung. Sedangkan tujuh bandara di Kabupaten dan Kota di Aceh tidak ada aktifitas.
Oleh karenanya, Samsuardi mengapresiasi kebijakan Nova Iriansyah yang berkomitmen melanjutkan pembelian pesawat rintisan Irwandi Yusuf.
“Ada keseriusan Plt Gubenur melakukan intervensi untuk mengatasi persoalan pembangunan di Aceh sehingga problem hubungan antar wilayah nantinya tidak lagi,” tutupnya. (*)
Komentar