Pengamat: Tidak Ada Jaminan Incumbent Menang di Periode Dua

Andika Muttaqin dan Abdi Yusrizal. |FOTO: KOLASE

SEURAMOE SUKA MAKMUE - Diakui, kalau dari sisi modal dan otoritas, kans calon incumbent untuk menang Pilkada masih terbuka.

Tapi itu tidak mutlat. Sejarah mencatat, tidak semua calon incumbent itu berhasil. Dibeberapa Pilkada, calon incumbent juga kalah.

Demikian analisis singkat pengamat politik dan sosial, Abdi Yusrizal dalam bincang-bincang dengan Redaksi Rabu (05/01/21) lalu .


“Di Beberapa daerah incumbent juga gagal,” kata politisi Partai Gelora di Kantor Redaksi Seuramoeaceh.com.

Hal senada juga dilontarkan oleh Andika Muttaqin Ismail. Menurut Andika, jika finasial dan struktur politik jadi ukuran, incumbent memang kuat.

Tapi itu bukan jaminan. Kata Andika, incumbent punya banyak kelemahan seperti belum seutuhnya bisa merealisasi visi-misi 

Selain itu, kegagalan menjaga solidaritas timses akan berpotensi menjadi bumerang di Pilkada mendatang.

Banyaknya kritikan dan perlawanan dari timses adalah indikator kalau mereka tak sepenuh hati mendukung dua periode.  

“Ini adalah salah satu kelemahan incumbent menurut saya,” kata Andika saat dihubungi Seuramoeaceh.com.

Ia mengingatkan, politik itu soal taktik dan strategi. Kekuatan modal itu penting tapi tidak muklak.

“Nah, disini saya lihat kelemahan elit politik Nagan Raya. Mereka kurang percaya diri dan kemenangan selalu diukur dengan uang sehingga hilang akal cerdas bernama strategi,” ujarnya.

Ia menyarankan, bila ingin mengimbangi kekuatan incumbent, semua kekuatan politik harus berfusi dengan mengajukan satu calon.

Bila ini terjadi, lanjut Andika, akan menjadi kekuatan dahsyad untuk mengimbangi kekuatan calon Incumbent.

Apa lagi sebutnya, meski tidak semua, Parpol memiliki tokoh mumpuni baik dari segi kepantasan maupun finansial untuk maju. (*)