Pemkab Aceh Jaya dan RRI Meulaboh Bahas Realisasi Stasiun Relay untuk Tingkatkan Jangkauan Siaran
CALANG - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menyambut kunjungan dari Radio Republik Indonesia (RRI) Meulaboh untuk membahas rencana pendirian stasiun relay siaran RRI di Aceh Jaya, Rabu (08/01/2025).
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Sekda Aceh Jaya tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Jaya, Asisten I, Kepala RRI Meulaboh, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominsa) Aceh Jaya, Kabid IKP, serta staf RRI Meulaboh.
Pertemuan ini membahas beberapa agenda penting, termasuk penyampaian hasil survei lokasi stasiun relay RRI, rencana kerja sama antara Pemkab Aceh Jaya dengan RRI Meulaboh, serta tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah direncanakan.
Sekda Aceh Jaya, Asy’ari, menyatakan dukungannya terhadap realisasi stasiun relay RRI Meulaboh di Aceh Jaya. “Aceh Jaya sangat membutuhkan kehadiran RRI Meulaboh, terutama untuk mendukung penyiaran program keislaman yang dapat menjangkau seluruh masyarakat,” ujarnya.
Pemkab Aceh Jaya juga berkomitmen untuk mempercepat proses perizinan dan persiapan terkait.
Sementara itu, Kepala RRI Meulaboh, Wenny Zulianty, S.H., menyampaikan rencana penempatan stasiun relay di Stasiun Pancar Ulang TVRI Calang.
Namun, beberapa kebutuhan perlu dipenuhi untuk mendukung operasional stasiun relay tersebut, seperti izin grounding, fasilitas mebel kantor, KWH daya listrik, dan pendingin ruangan.
Radius pancaran sinyal yang direncanakan meliputi 25 watt untuk radius 5 km, 75 watt untuk radius 11 km dan 100 watt untuk radius 12 km.
Pada kesempatan yang sama, Asisten I Pemkab Aceh Jaya, Muhammad Milsa mengungkapkan harapannya agar program ini dapat meningkatkan keterbukaan informasi publik di Aceh Jaya. Ia juga meminta RRI Meulaboh untuk mempertimbangkan lokasi Masjid Agung sebagai pusat siaran keislaman.
Kepala Diskominsa Aceh Jaya, Juanda, juga menekankan pentingnya sinkronisasi program pemerintah daerah, khususnya yang berkaitan dengan pusat penyiaran keislaman di Masjid Agung Baitul Izzah.
Staf RRI Meulaboh, Taufan, menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan peninjauan ulang ke Masjid Agung Baitul Izzah. Meski demikian, ia menilai bahwa penempatan di lokasi yang sudah memiliki menara, seperti Tower TVRI, lebih efisien.
Taufan juga menambahkan bahwa untuk mendukung siaran dari Masjid Agung, diperlukan ruang studio produksi lengkap dengan peralatan dan operatornya.
Dengan sinergi yang kuat antara Pemkab Aceh Jaya dan RRI Meulaboh, diharapkan kehadiran stasiun relay ini dapat menjadi langkah strategis dalam memperluas akses informasi dan memperkuat penyiaran program-program Islami di Aceh Jaya.(**)