Dampak Pandemi, Omset Usaha Daun Kelor di Aceh Jaya Menurun Drastis

Cut Susi Yani, owner usaha daun kelor. |FOTO: SEURAMOE/MAHLIL

SEURAMOE CALANG - Pandemi Covid-19 telah menguncang berbagai sektor perekonomian bahkan termasuk pelaku usaha UMKM di Wilayah Kabupaten Aceh Jaya.

Seperti halnya dirasakan oleh Salah satu pelaku usaha daun kelor di Aceh Jaya. Omset usaha miliknya menurun drastis hingga mencapai 80 persen dari tahun sebelumnya.

"Tahun sebelumnya kami produksinya rutin, dalam seminggu bisa 3-4 kali tetapi untuk tahun ini hanya memproduksi 3 - 4 kali dalam sebulan itupun tergantung permintaan saja," kata Cut Susi Yani owner usaha daun kelor kepada Seuramoe Aceh, Senin (28/06/21).

Cut Susi mengaku, menurunnya omset selama tahun 2021 ini akibat kurangnya permintaan dari luar daerah dan terkendala ongkir yang terlalu mahal.

"Dalam sebulan pendapatan hanya berkisar antara 4 - 5 juta saja, sedangkan tahun sebelumnya pendapatan hingga 20 juta per bulannya," katanya.

Selain itu, Akibat menurunnya permintaan, dirinya terpaksa memberhentikan seluruh  karyawan yang berkerja di tempat usaha miliknya.

"Untuk karyawan kami panggil di saat lagi produksi saja, dan selesai pekerjaan langsung kita bayar upah mareka." Ujar Cut  Susi Yani owner usaha daun kelor.

Cut Susi mengungkapkan, usaha yang di jalankan sudah berlangsung sejak tahun 2016. Dengan produk yang dihasilkan dari usaha itu seperti kapsule serbuk daun kelor,  minyak biji daun kelor, sabun kelor, dan serbuk daun kelor.

"Kalau kapsule daun kelor di jual per botol isi 50 butir seharga Rp 50  ribu dan botol isi 100 butir Rp 100 ribu, minyak biji daun kelor isi 25 mililiter seharga Rp 105.000, sabun kelor Rp15000 ribu, sedangkan serbuk daun kelor di jual untuk 500 gram Rp 125.000 ribu." tutupnya. (*)