Masyarakat Nagan di Ingatkan Tidak Terjebak Dengan Politik Uang
SEURAMOE SUKA MAKMUE – Masyarakat kembali diingatkan agar tidak terjebak dalam praktet money politics atau politik uang yang kini tengah di mainkan oleh sementara oknum calon legislatif (Caleg) di Nagan Raya jelang Pileg 17 April 2019.
BACA JUGA:
Sebab, politik uang atau dalam istilah lain bisa disebut sogok-menyogok, itu bukan hanya haram menurut hukum Islam dan salah menurut hukum negara, tapi juga merusak tantanan demokrasi itu sendiri.
Bahayanya lagi, politik uang akan melahirkan anggota dewan berkualitas rendah dan tidak bertangungg-jawab terhadap konstituen. Bila itu terjadi, yang rugi selama lima tahun adalah masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekjen Partai Berkarya
Nurchalis SP, M.Si, Koorda ICMI Nagan Raya Teuku Mursalin SH, M.Kn, dan
pemerhati Politik dan Hukum, Huzaifah Kamza SH.
Menurut NurchAlis, sogok menyogok (monye politics-red), itu hukumnya haram dalam Islam. Dan pelaku praktek sogok-menyogok bisa dikatagorikan sebagai pengkhianat bangsa.
“Sogok menyogok haram dan mereka (pelaku
sogok-menyogok-red) juga bagian pengkhianat bangsa,” kata Caleg DPR RI dari
partai Berkarya dari Dapil Aceh 1 kepada Seuramoeaceh.com.
Hal hampir senada juga disampaikan oleh Koorda ICMI
Nagan Raya yng juga Caleg Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dapil 10 Teuku
Mursalin SH, M.Kn.
“Tindakan politik uang selain melanggar aturan sebagai
mana tercantum dalam Undang-undang (UU) nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, juga
di haramkan dalam ajaran Islam,” katanya kepada Seuramoeaceh.com.
Sementara pemerhati politik dan hukum melihat, politik uang biasanya dimainkan Caleg berkualitas rendah. Karena minim ide dan gagasan untuk ditawarkan pada masyarakat, satu-satunya jalan untuk menutupi kelemahnnya yaitu dengan menyogok masyarakat.
Pada sisi lain, bila politik uang dilakukan oleh oknum
Caleg petahana, itu artinya secara tidak langsung mengakui kalau selama jadi
anggota dewan ia tidak berbuat apa-apa terhadap masyarakat yang diwakilinya.
“Bila selama jadi anggota DPR mereka sudah bekerja,
berjuang dan membela kepentingan masyarakat, tentu ia tidak perlu menyogok
masyarakat untuk memilihnya kembali,” kata Huzaifah. (red)