Mangkir RDP Dengan DPRK, Mahasiswa: PT BEL Lecehkan Lembaga Dewan

SEURAMOE/DARMAWAN
Teuku Darul Makmur

SEURAMOE SUKA MAKMUE – Mahasiswa menilai, ketidak hadiran PT BEL mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRK Nagan Raya sebagai bentuk pelecehan terhadap lembaga dewan.

Lebih dari itu, mahasiswa melihat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya seperti begitu tak berdaya di mata perusahaan (PT BEL).

Demikian diungkapkan Teuku Darul Makmur, mahasiswa semester akhir STAIN Meulaboh kepada Seuramoeaceh.com Rabu (05/02/2020) saat dimintai pendapat terkait gagalnya RDP yang diagendakan DPRK setempat.

"Kita menilai, perusahaan begitu kuasa dan dewan begitu lemah. Kalau panggilan lembaga resmi seperti DPR berani mangkir, apa lagi panggilan warga,” katanya.

Darul menyatakan bahwa Ia mendukung DPRK memanggil kembali PT BEL. Bila panggilan resmi kedua tetap mangkir, DPRK harus tunjukkan “tajinya”.

“Bila perlu, cabut saja izin operasi perusahaan tersebut,” ujar Teuku Darul Makmur dengan nada kesal.

Darul menyebutkan, pada Pileg lalu rakyat mempercayai suaranya kepada dewan terpilih. Itu tandanya rakyat masih dipihak (belakang) dewan.

"Saat Pemilu, rakyat memilih dewan yang dipercayainya. itu artinya rakyat dan mahasiswa masih dipihak dewan,” tegasnya.

Jadi tambahnya DPRK jangan takut. Bila perlu panggilan paksa perusahaan tersebut sesuai kewenangan dewan dan rakyat mendukung itu.

Tapi bila dewan tida berbuat sesuatu atas mangkir PT BEL mengikuti RDP, jangan salahkan warga bila berasumsi macam-macam.

“Kita curigai ada pihak-pihak bermain dalam perusahaan, sehingga mereka berani mangkir dari panggilan dewan,” tutup Teuku Darul Makmur. (*)