KORSA: Rakyat Jangan Percaya Hasil Hitung Cepat
SEURAMOE
JAKARTA - Komunitas Relawan Sadar Indonesia (KORSA) menilai, hasil
hitung cepat yang memenangkan Jokowi-Maruf adalah suatu kebohongan publik yang
nyata.
Demikian disampaikan Koodinator KORSA Amirullah Hidayat
dalam keterangan persnya kepada redaksi, Rabu (17/04/2019).
Kebohongan lembaga survei menurut Amir dapat dibuktikan
salah satunya yang mengeluarkan hasil Pilpres diwilayah Bali yang menyebut Jokowi
dapat 90 persen suara.
"Itu tidak masuk logika karena hasil yang KORSA kumpulkan dilapangan
Prabowo Sandi mendapatkan suara 40 persen," ujarnya sebagai mana dikutip
Rmol.co
Kejadian serupa tambah Amir juga terjadi di Jawa Timur, dimana hasil yang di keluarkan oleh lembaga survei tersebut mengisyaratkan bahwa Jokowi mendapatkan suara 70 persen.
"Jelas itu kebohongan yang nyata karena suara Prabowo di Jawa Timur itu 56 Persen. Ini dapat kita pertanggung jawabkan," katanya.
Oleh karena itu, KORSA meminta rakyat untuk tidak mempercayai hasil hitung cepat yang dikeluarkan lembaga survei dan diviralkan oleh televisi. Sebab itu adalah dalam rangka penggiringan opini publik bahwa Jokowi menang.
Ia menambahkan, dari data sementara yang KORSA peroleh
secara nasional, pasangan Jokowi-Maruf hanya memperoleh suara 39 persen dan
Prabowo-Sandi 61 persen.
"Tapi besok kami akan finalkan data secara
keseluruhan," ujar Kader Muhammadiyah ini.
"Kita juga meminta KPU untuk segera melakukan audit terhadap lembaga
survei akibat kebohongan publik yang dilakukan,” harpnya.
Diapun meminta KPU RI netral dan jangan mengikuti keinginan penguasa yang mau menang dengan segala cara. “Salah satunya menggiring opini publik melalui lembaga survei tersebut dan kita siap laga data," demikian Amirullah. (rmol)