Kagura! Media Barat Sebut Teroris Selandia Baru “Anak Malaikat”
SEURAMOE CHRISTCHURCH - Beberapa
media Barat mulai memanipulasi fakta dengan lebih “memanusiakan” Brenton
Tarrant, sang teroris dari pada membahas kejahatannya membantai puluhan umat
Muslim yang tengah melaksanakan ritual keagamaan.
Dilansir Arrahmah.com, tabloid Dayli Mirror menyebut Tarrant adalah “bocah malaikat” yang tumbuh menjadi pembunuh massal sayap kanan jahad. Tabloid Inggris itu mengilustrasikanTarrant sebagai pribadi menyenangkan dan berdedikasi menjalankan program atletik gratis untuk anak-anak.
Pengalihan fokus dari korban ke pelaku teroris membuat
kolomnis Inggris Owen Jones bereaksi. Ia mengutuk liputan tabloid itu dengan
mengatakan itu telah mengalihkan subtansi persoalan teroris ke pribadi teroris.
Direktur kreatif Inggris Nooruddean Choudry juga
mengkritik tajuk utama tabloid yang memanusiakan pelaku teror (Tarrant-red) dengan
mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan terhadap korban kebiadaban Tarrant sendiri.
Wartawan Inggris dan presenter BBC Shaimaa Khalil mengkritik tajuk Daily Mail karena menyebut Tarrant sebagai “orang kulit putih biasa” dalam tajuk utamanya.
Daily Mirror dan Daily Mail, dan beberapa tabloid
Australia lebih mengfokuskan pemberitaan pada sosok pribadi Tarrant
dibandingkan kasus kejahatannya termasuk menayangkan gambar live streaming
insiden tersebut meski otoritas Selandia Baru dan Australia melarang membagi
gambar.
Pada Sabtu (15/03/2019), Daily Mail memberitakan kalau Tarrant adalah “anak baik” dengan
mengutip pernyataan nenek sang teroris yang mengaku tidak percaya cucunya
melakukan itu karena ia merasa Tarrant “anak baik”
Halaman depan Australian Barat memperlihatkan gambar-gambar
serangan itu dan mendeskripsi Tarrant: “Hanya pria kulit putih biasa, 28 tahun.
Lahir di Australia dari kelas pekerja keluarga berpenghasilan rendah.”
Halaman itu dibagikan dalam tweet yang sekarang dihapus
oleh editor senior surat kabar Anthony De Ceglie, lapor The Guardian.
Demikian pula Australian Courier Mail menyebut tersangka sebagai “orang gila kelas pekerja”, sementara halaman depan Herald Sun berbunyi: “pembantaian Livestream”.
Dilaporkan Al Jazera Sabtu (16/03/2019), akibat berita-berita tersebut, pengguna media sosial mengutuk koran-koran tabloid Barat karena liputan mereka tentang serangan-serangan masjid Selandia Baru dan upaya-upaya mereka untuk “memanusiakan” tersangka utama. (Arrahmah)