Jumlah Penderita DBD Meningkat di Abdya
SEURAMOE
BLANGPIDIE –
Dalam kurun waktu Januari hingga Februari 2019, sebanyak 72 pasien penderita
Deman Berdarah Dengeu (BDB) di rawat di Rumah Sakit Umum Teuku Peukan (RSUTP)
Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)
BACA JUGA:
Direktur RSUTP Abdya Adi Arulan Munda mengatakan, dari bulan Januari hingga Februari 2019, jumlah pasien penderita DBD yang dirawat dirawat di rumah sakit mencapai sekitar 72 hingga 74 kasus.
Adi menuturkan, kasus DBD yang menyerang warga Abdya hingga kini diprediksi akan mengalami peningkatan pada tahun 2019.
Karena, hingga Maret 2019 saja, jumlah pasien penderita DBD yang dirawat di RSUD Tengku Peukan sudah mencapai 57 orang.
Sepanjang 2019 tambah Adi, pihak rumah sakit telah menangani pasien DBD mencapai 131 kasus.
"Pasien DBD meningkat tajam, dalam kurun waktu 19 hari saja, jumlahnya sudah mencapai 57 orang. Jadi, bila kita jumlahkan semuanya sekitar 131 kasus,” terangnya kepada Seuramoeaceh.com, Jumat (22/3/2019).
Meski
banyak pasien terserang penyakit DBD dengan trombosit rata-rata dibawah
100, namun sejuah kini belum ada laporan meninggal dunia akibat serangan
penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu.
"Meski
komulasinya tinggi, tapi Alhamdulillah pasien masih bisa diselamatakan. Kebanyakan
pasiennya adalah anak-anak. Pasien terbanyak berasal dari Kecamatan
Susoh," katanya.
Sementara itu kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya Safliati, saat dihubungi mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi meningkatnya penyakit DBD tersebut.
Mulai
dari upaya fogging memberantas nyamuk aedes aegypti, pihaknya juga telah
melakukan sosialisasi dengan mengunakan mobil ambulans Puskemas ke seluruh
pedesaan di Kabupaten Aceh Barat Daya.
"Kita
sudah sosialiasi sejak januari 2019. Imbauan kebersihan lingkungan juga telah
kita keluarkan melalui Camat, begitu juga dengan fogging sampai sekarang masih
berjalan," jelasnya. (Julida Fisma)