Jaringan Irigasi Bermasalah, Belasan Ha Sawah di Abdya Terancam Gagal Tanam

Belasan hektar areal persawahan penduduk Desa Kuta Paya, Kecamatan Lembah Sabil, Abdya, terancam gagal tanam, akibat jaringan irigasi bermasalah. Kamis, (18/3/2021) FOTO : SEURAMOE / JULIDA FISMA.

SEURAMOE BLANGPIDIE - Belasan hektar (ha) areal persawahan penduduk di kawasan Desa Kuta Paya, Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya (Abdya), terancam gagal tanam pada musim tanam kali ini. Pasalnya, jaringan irigasi yang mengaliri areal persawahan itu selama ini, sedang bermasalah.

Menurut Ridwan, Kepala Desa Kuta Paya Kamis (18/3/2021), ada sekitar 12 hingga 15 ha areal persawahan penduduk di desa yang dipimpinnya, terancam gagal tanam. Dimana katanya, areal persawahan dimaksud, kesulitan mendapatkan suplai air, dalam menunjang pembajakan dan penanaman mendatang.

“Sebenarnya, kendala masalah air ini bukan hanya musim tanam kali ini, musim tanam sebelumnya juga demikian. Warga tani hanya menunggu suplai air dari jaringan irigasi desa tetangga dan curahan hujan,” ungkapnya.

Selama ini tambah Kades Ridwan, belasan hektar areal persawahan warga Desa Kuta Paya, disuplai dari saluran DI Meunasah Tengah, yang berada sekitar kurang lebih 2 kilometer dari titik lokasi, melintasi areal persawahan wilayah Desa Gelanggang Batee, baru sampai ke Desa Kuta Paya.

“Persoalan ini sebenarnya bukan hal baru. Karena tiap tahun kita selalu terkendala dengan air. Laporan demi laporan sudah sangat sering kita sampaikan ke dinas, sayangnya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda langkah yang ditempuh, guna menyelesaikan persoalan sawah penduduk desa kami,” sesalnya.

Yang sangat disayangkan lanjutnya, akibat tidak jelasnya suplai air ke areal persawahan, warga Desa Kuta Paya pemilik sawah, sudah mengambil keputusan untuk mengalihkan lahan sawah mereka (lahan basah), menjadi lahan kering, untuk berkebun pada musim tanam kali ini. Hal itu dikarenakan, warga tidak bisa mengharapkan suplai air yang tidak ada kepastian.

“Rencananya, warga akan menanam kacang, jagung, semangka dan lainnya. Sangat disayangkan memang. Tapi mau gimana lagi, daripada jadi lahan tidur, biarkan mereka berkebun saja,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, drh Nasruddin, dimintai tanggapannya terpisah, mengaku belum menerima laporan terkait masalah itu. Meskipun demikian, pihaknya berjanji akan segera turun ke lokasi, guna memastikan kondisi di lapangan dan solusinya.

“Kita pastikan, tidak ada yang gagal tanam tahun ini. Semua harus bisa kita selesaikan. Kita akan cari solusinya. Terima kasih informasinya,” katanya singkat.(*)