Jangan Salah Kaprah! Bahaya Gorengan Saat Berbuka
GORENGAN merupakan cemilan praktis mudah di dapatkan. Apalagi di bulan Suci Ramadhan, banyak di dapatkan dipinggir jalan atau berkeliling dengan gerobak maupun pikulan.
Banyak versi gorengan dijual seperti tempe, risol, bakwan, tahu isi, dan lain-lain sebagainya. Tidak afdhol jika menu berbuka tanpa gorengaan, tanpa Anda sadari gorengan memicu penyakit.
Berikut Seuramoe.com simpulkan melalui laman hellosehat.com, bahaya gorengan saat berbuka.
Kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama dimakan setelah berbuka.
Karena gorengan lebih lama dicerna, perut tidak cepat merasa kenyang. Akibatnya, Anda akan menambah makan gorengan lagi.
Buka puasa dengan gorengan dapat menimbulkan keluhan asam lambung naik, kostipasi atau sembelit, tenggorokan gatal-gatal. Hal ini terjadi karena terdapat kandungan lemak jenuh dan kandungan akrolein. Akrolein ini terbentuk pada minyak yang sudah dipakai berkali-kali.
Faktor utama penyebab gorengan tidak sehat sebenarnya terletak pada minyak goreng yang dipakai untuk menggorengnya.
Lemak trans dalam gorengan dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau biasa dikenal dengan lemak jahat, dan menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau lemak baik dalam tubuh.
Lemak jenuh dan lemak trans yang ada pada gorengan dapat menumpuk dan menyebabkan pembentukan plak pada arteri di tubuh. Plak ini dapat menghambat aliran darah dan dapat berkembang menjadi penyebab dari penyakit jantung, stroke dan dapat memicu kanker.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, sebaiknya kontrol konsumsi gorengan Anda mulai dari sekarang. Jika ingin makan gorengan, sebaiknya Anda memasaknya sendiri.