Jadi Narasumber, Kepala Diskominsa Tekankan Pentingnya Mengenali Kebutuhan Informasi
CALANG - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menggelar pelatihan literasi informasi yang menyasar pustakawan, guru, dan pegiat literasi, Selasa, (17/6/2025)
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip ini mengangkat tema “Kemampuan Mengenali Kebutuhan, Penelusuran, Evaluasi, dan Pemanfaatan Sumber Informasi yang Relevan”.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Hj. Cut Kasmawati.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kemampuan literasi informasi sangat vital di tengah derasnya arus informasi digital. “Masyarakat perlu dibekali kemampuan berpikir kritis agar dapat menilai informasi dengan tepat dan bijak,” ujarnya.
Dua narasumber dari Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominsa) Aceh Jaya turut memberikan materi dalam kegiatan ini.
Kepala Diskominsa, Juanda, memaparkan pentingnya mengenali kebutuhan informasi, memilah sumber yang kredibel, serta mengelola informasi dengan tanggung jawab.
“Literasi informasi bukan sekadar mencari data, tapi soal bagaimana kita mampu mengevaluasi dan memanfaatkannya dengan bijak, terutama di lingkungan pendidikan dan masyarakat,” jelas Juanda.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Harmizal, turut memberikan wawasan mengenai klasifikasi informasi serta strategi menangkal hoaks. Ia mendorong peserta untuk menjadi agen literasi digital di lingkungan mereka masing-masing.
“Guru dan pustakawan harus jadi contoh dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya,” ujarnya.
Para peserta juga dibekali keterampilan teknis, seperti penggunaan Boolean Search, Google Scholar, OPAC perpustakaan, serta perangkat bantu seperti Mendeley dan Zotero untuk pengelolaan referensi.
Selain itu, materi mengenai etika informasi turut diberikan, termasuk pentingnya mencantumkan sumber dan menjauhi praktik plagiarisme.
Melalui pelatihan ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya berkomitmen mendorong peningkatan kualitas literasi informasi di kalangan pendidik dan pegiat literasi.
Harapannya, kemampuan ini akan memperkuat daya saing masyarakat Aceh Jaya dalam menghadapi tantangan era digital dan memperkokoh fondasi pembelajaran sepanjang hayat.(**)