Insan Pers Agara Kecewa Terhadap Sikap Kadis Syariat Islam

Iqbal Selian Kadis Dinas Syariat Islam Aceh Tenggara. |Foto: IST

SEURAMOE SUKA MAKMUE – Sejumlah kalangan
wartawan mengaku kecewa terhadap Kepala Dinas Syari’at Islam Aceh Tenggara (Agara)
yang tidak melibatkan wartawan meliputan kegiatan Kafilah Agara di MTQ ke XXXIV
tingkat Provinsi Aceh di Pidie.

Wartawan senior Aceh Tenggara, Husaini Amin, mengaku heran karena tidak
satupun wartawan Agara dibawa untuk meliput kegiatan dan perkembangan qori dan
qoriah Agara di MTQ Aceh.

“Biasanya, setiap perhelatan atau kegiatan seperti MTQ tingkat Provinsi
Aceh biasanya wartawan selalu dilibatkan dan dibawa oleh pihak panitia untuk
peliputan selama kegiatan berlangsung,” kata anggota Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) itu kepada Seuramoeaceh.com, Sabtu (21/09/2019)

Pada even MTQ Provinsi tahun ini, tambah Hasaini,  jangankan membawa seorang wartawan untuk
meliput kegiatan selama berlangsungna MTQ Provinsi Aceh ke-34, sejak awal
kegiatan maupun tahapan persiapan Pihak Dinas Syariat Islam Agara seolah-olah
mengabaikan keterlibatan wartawan.

“Padahal anggaran untuk membawa Kafilah Aceh Tenggara pada MTQ tingkat Provinsi Aceh 2019 terbilang sangat besar. Namun sangat disayangkan jika Iqbal Selain selaku Kadis Syariat Islam sepertinya alergi dengan teman-teman jurnalis”. Sambungnya di kantor PWI Agara.

“Memang sejak beliau dipercayakan Bupati Raidin Pinim, MAP menjadi Kadis
Syariat Islam, kerjasama beliau dengan wartawan terbilang kurang akrab bahkan
liputan mengenai kegiatan Dinas Syariat Islam pun bisa terbilang sepi”. ujar
Adi Wartawan yang juga memberikan pendapatnya kepada Seuramoeaceh.com

Kadis Syariat Islam Agara, Iqbal Selian ketika dikonfirmasi
Seuramoeaceh.com via seluler pada Sabtu (21/9) mengaku sudah membawa dua orang
wartawan dari Agara untuk peliputan kegiatan namun ia mengaku lupa siapa nama
wartawan yang dibawanya.

Untuk anggaran kafilah MTQ Agara ke Sigli Kabupaten Pidie tercatat sebesar
700 Juta Rupiah, sedangkan kafilah yang ikut hanya 42 orang qari dan qariah.
Sementara cabang andalan yang diharapak mendapat juara yakni cabang tilawah, Tahfidz,
Syahril Qur’an, Fahmil Qur’an, Kaligrafi dan Tafsir Al-Qur’an. (Andri)