Perlu Anda Ketahui
Inilah Tiga Perbedaan Bahasa Al-Qur’an dengan Bahasa Arab
SEPERTI Diketahui bahwa kitab suci umat Islam, Al-Qur’an memang diturunkan dalam Bahasa Arab.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS Yusuf: 2)
Meski demikian, ternyata terdapat perbedaan antara Bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qur’an dan Bahasa Arab pada umumnya.
Inilah yang membuat umat Muslim yang membaca Al-Qur’an mampu merasakan emosi yang tenang.
Berbeda dengan Bahasa Arab yang digunakan dalam bahasa sehari-hari sebagai sarana interaksi.
Bahasa Arab dalam Al-Qur’an memiliki nilai sastra yang tinggi sehingga lebih komunikatif bagi para pembacanya.
Dilansir dari Dalam Islam, terdapat 3 perbedaan antara bahasa Al-Qur’an dengan Bahasa Arab.
- Beda pemilihan bahasa
Al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah AWT. Terdapat sebuah kisah pada zaman Musailamah Al Kadzab yang hadir setelah Rasulullah SAW wafat, sebagai nabi palsu. Ia membuat ayat yang populer.
“Yâ wabr, yâ wabr, innamâ anti udzunâni wa shadr, wa sa’irûki hafru naqr” (Wahai kelinci/hiraks, wahai hiraks/kelinci, sungguh kau hanya memiliki dua telinga dan satu dada. Selebihnya kau pembuat galian dan lubang).”
Peristiwa tersebut kemudian diterangkan Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah Ayat 23-24.
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa tak ada yang bisa membuat ayat-ayat yang seindah Al-Qur’an.
2. Jenis bahasa
Terdapat beberapa jenis Bahasa Arab, yaitu Amiyah, Fusha, dan bahasa Al-Qur’an. Bahasa Amiyah cenderung memiliki kesan yang praktis dan tidak terlalu mematuhi aturan tata bahasa karena digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Bahasa Fusha merupakan bahasa klasik yang formal yang memiliki unsur sastrawi. Penggunaan bahasa Fusha sangat mengikuti aturan tata bahasa sehingga jarang digunakan untuk komunikasi sehari-hari.
Berbeda dengan bahasa Al-Qur’an yang meski diturunkan dalam Bahasa Arab, namun memiliki ciri khasnya yang dinilai memiliki muatan sastra yang tinggi.
Sebagaimana dalam surah Thaha ayat 113, “Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur’an dalam Bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau Al-Qur’an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.”
3. Beda cara pengucapan dan cara membacanya
Terdapat beberapa aturan dalam membaca Al-Qur’an. Pada prinsipnya, umat Muslim ketika membaca Al-Qur’an akan memperhatikan Tajwid seperti dalam Bahasa Arab Fusha.
Meski demikian, masih terdapat sejumlah perbedaan antara Tajwid dalam Bahasa Arab Fusha dan Al-Qur’an. Misalnya, penggunaan ghunnah atau dengung yang dalam Al-Qur’an ditentukan dua harakat, semantara pada bahasa Fusha tidak ada.
Kemudian, mad atau tanda panjang dalam Al-Qur’an memiliki sejumlah aturan, dari 2 harakat, 2,5 harakat, 4 harakat, hingga 6 harakat. Sementara dalam Fusha hanya dua harakat.
Selain itu, cara membaca Bahasa Arab Fusha tidak menggunakan irama, sementara dalam Al-Qur’an digunakan irama sehingga menjadikannya indah bagi orang yang membacanya maupun yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an.
Itulah mukjizat bahasa Al-Qur'an, kata-katanya yang khas hanya Allah yang Maha Mengetahui. (*)
Sumber: Akurat