Ini Respon Ketua Komis B DPRK Soal Limbah Ayam Potong di Abdya
SEURAMOE BLABGPIDIE - Ketua Komisi B DPRK Abdya meminta pihak Perusahan untuk menjalin kerjasama yang baik sehingga limbah Ternak Ayam potong tidak menggangu kenyaman masyarakat di lokasi pemeliharaan ternak.
Hal tersebut disampaiakan H.Muni Ubit kepada seuramoeaceh.com, Sabtu (9/5/2020) di Blangpidie.
"Seharusnya pihak perusahaan membina para pelaku ternak ayam potong selaku mitra sesuai dengan SOP yang berlaku," ujarnya.
Tambah politisi Golkar itu, pihak Perusahaan selama ini hanya mengambil hasil, memberikan pakan kepada mitra namun terkesan kurang peduli dengan dampak lingkungan yang ditimbulkan.
"Untuk itu kita minta kepada Pihak perusahaan agar membina dan memberikan pelatihan terhadap pelaku ternak ayam selaku mitra perusahaan, karena tempat usahanya dilingkungan masyarakat," ujar Munir Ubit.
Disamping itu, H.Munir Ubit juga meminta pihak dinas terkait untuk mengontrol setiap para peternak ayam potong sehingga tidak menimbulkan keresahan di dalam masyarakat.
"Bidang Pernakan di Dinas pertanian Abdya juga punya peran dalam mengontrol pelaku ternak ayam, jangan terkesan lepas tangan begitu saja," tegasnya.
Mantan Ketua Partai PKB Abdya itu juga mengaku telah mendapatkan laporan dari maayarakt Kuala Batee dan Babahrot.
"Saya juga mendapat laporan tentang bau tak sedap dan kerumunan lalat yang menggangu kenyamanan warga disaat buka puasa bersama," ungkap Munir Ubit.
Pria yang akrab disapa Bg Munir itu meminta Dinas terkait untuk turun dan mengontrol para pelaku ternak ayam potong sebelum timbulnya hal-hal yang tidak di inginkan didalam masyarakat.
"Bau dan kerumunan lalat akibat ternak ayam potong berimbas pada 4 gampong di Kecamatan Kuala Batee, untuk itu pihak Perusahaan harus bertangung jawab atas akibat yang ditimbulkan," demikian tutupnya. (*)