Hasil Seleksi Santri Jadi Polemik, Ini Kata Ketua Yayasan

KetuaYayasan Tarbiyatul Ummah M Kasem Ibrahim B.Sc |Foto: Kolase SEURAMOE

SEURAMO SUKA MAKMUE – Ketua Yayasan Tarbiyatul Ummah M Kasem Ibrahim B.Sc menyatakan, proses seleksi calon santri baru Madrasah Ulumul Quran (MUQ) Nagan Raya tahun ajaran 2019 telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.


BACA JUGA:

Hal itu di sampaikan M. Kasem Ibrahim kepada Seuramoe, Sabtu (24/02/2019) terkait adanya ketidak puasan masyarakat terutama orang tua calon santri terhadap hasil seleksi tahab pertama yang diumumkan pada Jumat lalu.

Hasil pengumuman itu menjadik kontroversi karena sejumlah calon santri penghafal (hafidz) 5 hingga 6 juz Al Quran dan juara I MTQ tingkat Kemukiman berguguran di seleksi tahab pertama.

M Kasem menjelaskan, yang diuji dalam tes baca Quran tahab pertama, itu meliputi tajwid, fashahah dan suara. Jadi bukan hafalan. Hafalan Quran tidak masuk dalam materi ujian.



Faktor lain tambahnya adalah mental. Banyak peserta
begitu disuruh buka Quran mereka grogi bahkan ngedrop. “Itu terjadi mungkin
karena pengaruh phisikologis,” kata M Kasem.

Sementara terkait calon santri berstatus yatim, itu memang diberi perioritas untuk diterima. Meski demikian, mereka juga harus mengikuti tahapan-tahapan tes seperti peserta lain.

“Tes itu penting dan harus diikuti. Melalui tes kita
mengetahui kemapuan santri terutama tajwid di ujian baca Quran,” tambah mantan
Wakil Bupati itu.

Sementara untuk peserta dari kalangan kurang mampu (fakir miskin) itu harus mengikuti aturan lain berupa keterangan keuchik gampong yang membenarkan kalau  calon santri itu dari keluarga miskin.



“Sebenarnya kami ingin semua peserta lulus, tapi karena
keterbatasan ruang belajar dan pemondokan kami belum bisa menampung semuanya,”
tegas M Kasem. (*)