Dipenghujung Musim Panen, Harga Gabah di Abdya Mulai Turun
SEURAMOE BLANGPIDIE – Memasuki penghujung musim panen harga gabah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan mulai beransur turun dari harga yang sempat bertahan dilevel Rp 5.300 rupiah perkilogram.
Hal tersebut disampaikan salah orang petani di Kecamatan Jeumpa, Rusman kepada seuramoeaceh.com Sabtu (28/12/2019) di Blangpidie.
"Diawal panen harganya Rp.5.300 perkilogram, kali ini harga gabah usai dipotong oleh mesin pemotong padi (combine harvester) turun antara Rp.4.700-4.800 perkilo," imbuhnya.
Tambah Rusman, harga gabah milik petani ditingkat pengumpul kian hari terkadang harganya semakim berpariasi.
“Terkadang selang sehari saja harga gabah bisa turun tergantung agennya, seperti kemaren harganya Rp 4.800 ke esokan harinya sudah turun lagi menjadi Rp.4.750," tuturnya.
Menurut Rusman, turunya daya beli gabah membuah para petani merugi jika dibandingkan antara harga beli dengan modal yang dikeluarkan.
"Kalau kita kalkulasikan memang tidak sebanding antara hasil dengan biaya yang kita keluarkan saat proses penggarapan lahan hingga memasuki masa panen," ulasnya.
Sambung Rusman, jika merujuk pada pengalaman sebagian besar para petani hasil panen biasanya digunakan untuk modal garap lahan masa tanam selanjutnya.
"Kebiasaannya, hampir sebagian besar hasil panen digunakan untuk biaya musim tanam selanjutnya," tutur Rusman yang ikut dibenarkan oleh petani lainnya.
Menurutnya, harga gabah akan terus turun menyusul stok gabah ditingkat petani semakin melimpah.
"Terkadang kita serba salah, kalau gabah tidak kita jual terkendala ongkos potong padi dan jasa angkut gabah serta keperluan lainnya. Mau tidak mau harus dijual juga,” ujar Rusman.(**)