Di Nagan Raya, Warga Sendiri Dilarang Mudik Orang Luar Bebas Keluar Masuk
SEURAMOE SUKA MAKMUE – Untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona, Bupati Nagan Raya menghimbau warga tida mudik pada Idul Firti 1441 H
Hal itu dikatakan HM Jamin Idham SE dalam jumpa pers di Aula Setdakab Komplek Perkantoran Suka Makmue, Selasa (12/05/20) lalu.
Namun Bupati tidak menghimbau warga luar daerah untuk tidak masuk Nagan Raya sehingga para pemburu dan pengangkut babi asal Sumatera Utara bebas keluar masuk.
“Kasus pengusiran Pick Up L-300 pengangkut babi asal Sumatera Utara oleh warga Tadu Raya adalah bukti longgarnya pengawasan terhadap kedatangan orang luar daerah,” kata warga.
Bahkan, puluhan sopir dan kernet Damtruk diduga pengangkut tanah timbunan PLTU kini masuk dan menetap sementara di Nagan Raya tampa karantina.
Pantauan Seuramoeaceh.com hingga Minggu (17/05/20) para sopir dan kernet Damtruk diduga asal luar Nagan Raya kini tinggal bersama di sebuah kios kecil.
Salah seorang dari sopir truk tersebut yang ditanya Seuramoeaceh.com mengaku dari Abdya. “Kami dari Blangpidie,” akunya
Beberapa warga bertanya-tanya apakah sopir dan kernet Damtruk tersebut ada dilakukan pemerksaan di pos perbatasan saat masuk Nagan Raya.
Jubir Tim Percepatan Penanganan COVID-19 Nagan Raya, dr Dedi Afriandi yang dihubungi Seuramoeaceh.com mengaku belum mengatahui terkait hal tersebut
“Sementara ini belum ada info pasti terkait hal tersebut,” kata Dedi menjawab pertanyaan redaksi Seuramoeaceh.com.
Namun ia memastikan semua mobil yang masuk diperiksa dan didata, khususnya yang datang dari daerah zona merah.
“Selanjutnya (akan) kami telusuri status mobil dan sopir tersebut,” lanjut Dedi menutup penjelasannya memalui WhatsApp. (*)