Dai Aceh Ajak Capres Tes Baca Quran. Ini Tanggapan FPI Aceh
SEURAMOE BANDA ACEH – Front Pembela Islam (FPI) Aceh, menilai test baca Al-Quran bagi Calon Presiden dan Wakil Presiden itu baik. Untuk itu, FPI Aceh juga mendukung wacana tersebut.
BACA JUGA:
Tapi untuk menentukan keimanan dan keislaman seseorang itu
tidak terletak pada bisa tidaknya membaca Al-Quran.
Menurut Katua FPI Aceh, Tgk Muslim At-Thahiry, betapa banyak
orang non Muslim begitu fasih membaca Al-Quran tapi ia tidak beriman kepada
Allah, seperti Abu Lahab misalnya.
“Bahkan Snoch Hugronye, ia bukan saja fasih baca tapi mampu
menghafal Al-Quran dan Hadist, tapi Snoch Hugronye bukan muslim, ia belajar
Islam hanya untuk menghancurkan Islam itu sendiri,” kata Tgk Muslim, melalui
rilis yang dikirim ke redaksi Seuramoeaceh.com,
Senin (31/12/2018)
Karena itu FPI menilai, keimanan seseorang tidak bisa diukur dari kemampuan membaca Al-Quran, tapi yang jadi acuan adalah bagai mana sikap, ucapan dan tindakannya ketika Islam dinistakan dengan sebutan radikal dan intoleran.
“Keimanan dan keislaman seseorang dapat dilihat ketika
Al-Quran dinista, ulama di hina, masjid dan bendera tauhid di bakar, azan
dilecehkan, dan ketika isu PKI bangkit kian masif, apa ia bereaksi? Bila tidak
keislamannya hanya sebagai pencitraan diri,” tegas Tgk Muslim.
Pun demikian, FPI Aceh mendukung penuh upaya Ikatan Dai Aceh (IDA) mengundang Capres untuk test baca Al-Quran, tapi itu jangan dijadikan dasar untuk menentukan kuat atau tidak keislaman seseorang, dan shaleh atau tidak seseorang.
Bila memungkinkan, tambah Tgk Muslim At Thahiry, kedepan kita mengajak semua elemen bangsa untuk meminta kepada KPU Pusat untuk membuat syarat setiap calon pemimpin harus bisa baca Al-Qur'an.(Rel)