Bolehkah Ta’aruf Melalui Chattingan? Berikut Pejelasan Buya Yahya

Net
Buya Yahya.

Ta’aruf merupakan saling mengenal untuk mengetahui kedaan calon pasangan. Tujuannya bukanlah kenalan melainkan untuk mengetahui.

Taaruf ini merupakan tahap awal dan setelah kedua pihak merasakan yakin atau terdapat kecocokan maka dilanjutkan ke tahap serius, yakni pernikahan.

Sebagaimana penjelasan Buya Yahya dalam video IGTV akun @buyayahya_albajah yang berdurasi 4:40 menit. Berikut penjelasannya.

Rasulullah memiliki cara cerdas yang diajarkan kepada kita. Jika kamu ingin mengetahui hakikat pasanganmu maka kirimlah saudaramu untuk mencari tahu tentang calon pasanganmu.

Lantas bagaimana dengan ta’aruf melalui chattingan? Sungguh hal ini di bohongi oleh mempelai pasanganmu yang pada akhirnya berujung ke ‘pacaran islami’.

Bila perempuan menyukai seorang lelaki dan sudah mengetahui bagaimana keadaan si lelaki. Segeralah kirim utusan untuk menyampaikan kepadanya bahwa kamu ingin menikahinya. Cara begini merupakan cara mulia yang digunakan Ibunda kita Siti Khadijah.

Bukan melalui chatingan, namun Khadijah menyuruh Maisarah untuk berpergian dengan Rasulullah saat berdagang ke Syam.

Kemudian Maisarah menyampaikan laporannya bahwa Rasulullah adalah seorang yang jujur dalam berdagang, tutur katanya lembut, hebat serta di senangi oleh semua orang.

Alangkah lebih baik pergunakanlah cara Khadijah ketika engkau jatuh cinta, jangan tertipu daya dengan rayuan setan untuk dekat namun tidak memberikan kepastian.