Begini Kata Direktur PDAM Tirta Krueng Meureudu Terkait Macetnya Pasokan Air Bersih
SEURAMOE MEUREUDU - Dalam dua pekan terakhir, air bersih PDAM Tirta Krueng Meureudu tidak kunjung mengalir.
Akibat hal tersebut warga di dua gampong andalkan air hujan dan air sumur untuk di konsumsi.
"Air sudah dua minggu tidak mengalir ke rumah dan sampai hari ini belum ada rencana perbaikan dari PDAM Pijay", kata Zikri (36), warga Gampong Meunasah Balek, Minggu (19/4/2021).
Selama dua pekan ini, katanya, masyarakat di dua desa itu mengandalkan air hujan dan sumur untuk kebutuhan mencuci dan mandi.
“Untuk masak, kami harus membeli air dari penjual air galon, karena air sumur mulai mengering dan keruh,” katanya.
Ia menambahkan, jika persoalan macet dan tidak mengalirnya pasokan air kepada masyarakat sudah terjadi dengan durasi lama dan menjadi persoalan yang tidak ada penyelesaian.
"Persoalan tidak lancarnya suplai air bersih dari PDAM kepada masyarakat, sudah berlangsung sejak dulu dan tidak pernah diselesaikan, walaupun telah berganti direktur, persoalan juga tetap sama," tambahnya.
Keluhan yang sama juga diutarakan Iskandar (50) warga Gampong Lueng Bimba.
Diakuinya, selama bulan puasa Ramadhan PDAM Pijay tidak pernah menyuplai air ke rumah warga.
Kondisi tersebut, kata dia, sudah pernah dikomplain oleh masyarakat kepada pihak PDAM Pijay, namun keluhan masyarakat tidak pernah dijawab dan masyarakat tidak mendapatkan pelayanan terbaik.
“Sudah sangat sering saya sampaikan komplain namun sampai hari ini belum ada niat baik dari manajemen PDAM Pijay,” imbuhnya.
Direktur PDAM Tirta Krueng Meureudu Cut Faisal Syahputra SH saat dikonfirmasi Seuramoeaceh.com, mengatakan, jika hal tersebut terjadi dikarenakan kebocoran pipa di daerah Ulim, sehingga mengakibatkan gangguan aliran termasuk ke sebagian daerah Meureudu, begitu juga arak ke jangka Buya dan ulegle.
"Sekarang sedang dilakukan perbaikan bila tidak ada persoalan teknis yg berarti maka dalam masa 3 (tiga) hari kedepan air kembali normal," ujarnya.
Sedangkan wilayah Meureudu lain di layani oleh IPA unit beurawang, bila air sangat keruh kemampuan instalasi pengolah air tidak mampu bekerja secara optimal sehingga jumlah debit air berkurang.
"Akibatnya distribusi air ke pelanggan berkurang, berkurang nya kemampuan IPA, rusak akibat gempa begitu juga sebagian pipa distribusi disamping sebagian ukuran pipanya kecil sehingga tidak mampu melayani kebutuhan pelanggan," ujar Cut Faisal.
"Untuk saat ini PDAM baru menyusun program perbaikan, namun program tersebut, harus disampaikan kepada Pemkab untuk dapat dialokasikan anggarannya," tutupnya.(**)