120 Mahaiswa STIT dan STKIP Muhammadiyah Abdya Diwisuda

Foto : SEURAMOE | JULIDA FISMA
Proses Wisuda Mahasiswa STIT dan STKIP Muhammadiyah Abdya. Sabtu, (5/12/2020)

SEURAMOE BLANGPIDIE - Sebanyak 120 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Aceh Barat Daya (Abdya) resmi diwisuda.

Proses wisuda VIII tersebut berlangsung dalam rapat senat terbuka yang berlangsung di Aula STKIP Muhammadiyah Abaya, Sabtu (5/12/202).

Dari jumlah 120 mahasiswa yang diwisuda, sebanyak 99 orang mahasiswa berasal dari STIT Muhammadiyah terdiri dari 9 orang mahasiwa program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 90 orang mahasiwa program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI). 

Kemudian, 21 orang mahasiswa STKIP Muhammadiyah yang terdiri dari enam orang mahasiswa program studi Matematika dan 15 orang mahasiswa program studi Bahasa Inggris. Dari 21 orang mahasiswa STKIP yang diwisuda itu, sebanyak enam orang cumloaude.

Ketua STIT Muhammadiyah Abdya, Muchlis MS, MA dalam sambutannya mengatakan, segala persiapan untuk momen spesial, seremoni wisuda ini telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Namun, prosesi wisuda di bulan April 2020 harus diurungkan demi kebaikan bersama karena WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global. 

Selain itu, tambahnya, sejumlah imbauanpun dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona ini meluas. 

"Oleh sebab itu, kami dengan berat hati mengambil keputusan penundaan wisuda di Bulan  April 2020. Hal itu semata-mata kami lakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19," ungkap Muchlis.

Hingga saat ini, kata Muchlis, SDM unggul masih menjadi tuntutan utama dalam rangka menyongsong era emas Indonesia. Presiden Republik Indonesia, dalam berbagai forum mengutarakan bahwa membangun Sumber Daya Manusia (SDM )unggul merupakan prioritas utama pemerintah Republik Indonesia. 

"Pembangunan SDM adalah kunci kemajuan Indonesia di masa depan. SDM unggul memiliki korelasi erat dengan peningkatan produktivitas kerja dalam memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, ekonomi, politik dan budaya," terangnya.

Namun, sambung Muchlis, pertanyaan mendasar yang muncul adalah jika ada tuntutan membangun SDM unggul Indonesia, maka itu mencerminkan bahwa kondisi SDM Indonesia saat ini boleh dikatakan – dalam tanda petik –  “belum unggul”. 

"Tahun 2019 lalu, di bulan Oktober, World Economic Forum mempublikasi The Global Competitiveness Report. Dalam laporan tersebut, peringkat daya saing global Indonesia turun dari posisi 45 di tahun 2018 menjadi rangking 50 di tahun 2019. Dan yang cukup mengejutkan adalah, negara tetangga terdekat kita, Singapura menduduki posisi 1 menyalip Amerika Serikat," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, tambahnya, Menteri Keuangan Republik Indonesia secara spesifik menyebutkan bahwa turunnya peringkat daya saing RI karena kualitas SDM Indonesia yang masih rendah. Mayoritas SDM Indonesia saat ini hanya lulusan SD dan SMP.

"Bangsa Indonesia menggantungkan harapan yang sangat besar kepada adik-adik untuk mengisi pos-pos angkatan kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Untuk itu, kita perlu mengapresiasi arah kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melakukan perombakan besar untuk mempersiapkan SDM unggul Indonesia dengan mendirikan dua Direktorat Jenderal (Ditjen) yang fokus di pendidikan tinggi, yaitu Ditjen Pendidikan Tinggi dan Ditjen Pendidikan Vokasi," paparnya.

Setelah lulus, sambung Muchlis, banyak tantangan yang akan dihadapi. Tantangan itu tidak akan bisa diselesaikan jika hanya mengandalkan kemampuan akademik. Kemampuan akademik perlu ditunjang dengan ketrampilan yang dibutuhkan dalam bekerja. 

"Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya, atas nama seluruh sivitas akademika Perguruan tinggi Muhammadiyah Abdya mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilannya menyelesaikan studi di perguruan tinggi Muhammadiyah abdya," pungkasnya. 

Amatan wartawan,  proses wisuda tersebut mengikuti protokop kesehatan. Dalam kegiatan itu ikut hadir, Sekda Abdya, Drs Thamrin, perwakilan Polres, perwakilan Dandim 0110/Abdya, PW Muhammadiyah Aceh, Dr. Muharir, PD Muhammadiyah Abdya, Kopertais, Fuady, LLDdikti, M Ali Umar dan tamu undangan lainnya.(*)