Warga Mengeluh, Limbah Medis di RSUD Pidie Jaya Keluarkan Bau Tak Sedap

SEURAMOE MEURUDU - Warga mengeluhkan lantaran tumpukan limbah atau sampah medis RSUD Pidie Jaya, kerap mengeluarkan aroma tak sedap. Karena RSUD tidak belum memiliki tempat pembuangan sampah yang memadai.
Hal tersebut diakui Kepala Bidang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), RSUD Pidie Jaya, Sukri, kepada wartawan sabtu (22/5/2021) di Meurudu.
"kita menyadari keluhan warga terkait bau tak sedap dari pembuangan sampah yang menumpuk. Meski kami sudah mengusulkan adanya tempat pembuangan sementara (TPS)," ujarnya.
Untuk saat ini tambah Syukri, pihaknya masih menggunakan tempat sampah seadanya di Belakan Rumah Sakit sebari menunggu realisasi tempat sampah yang di usulkan.

"Kita sudah sering mengusulkan itu ke pimpinan, baru kemarin ada informasi bahwa tahun depan akan ada TPS. Jadi sampah-sampah itu saya tumpukkan dulu di lokasi yang saya bangun seadanya di belakang rumah sakit," imbuhnya.
Selain TPS, sambung Sukri, RSUD Pidie Jaya juga butuh septic tank di ruang rawat pasien perempuan. Namun sejauh ini fasilitas tersebut belum bisa direalisasikan.
Warga yang melintas RSUD Pidie Jaya harus menutup hidung karena bau busuk dari tumpukan sampah medis. Khususnya ketika melintas di belakang ruangan pinere, tempat penanganan pasien Covid-19 yang baru dibangun.
Tumpukan sampah dibungkus plastik kuning dan hitam. Terlihat limbah medis seperti jarum suntik dan infus.
"Ya seperti itu lah tempat sampah medis yang saya buat seadanya. Saya pakukan seng seng bekas agar menutupi sedikit, sampah-sampah itu," tutur Sukri.
Kabid Kebersihan Pidie Jaya, Reza Munaldi, menyatakan pihaknya sudah menegur manajemen RSUD Pidie Jaya untuk mengelola sampah-sampah medis. Namun hingga kini rumah sakit nampaknya masih mengalami kendala untuk mengelola sampah-sampah itu.
"Sampah medis itu harus ditangani oleh pihak khusus, tetapi setahu saya ada kontrak khusus dengan pihak lain, namun apa kendalanya belum saya ketahui," dwmikian ujar Reza.(*)
Komentar